Adzan adalah pemberitahuan bahwa waktu shalat telah tiba. Azan juga dipahami sebagai ajakan mengerjakan shalat karena salah satu kalimatnya (hayya ‘alash shalah) berisi ajakan shalat.
Secara bahasa, adzan (أذن) dalam Al-Qur’an memiliki arti izin, telinga, menyakiti, perintah, dan panggilan. Secara syariat, pengertian adzan yaitu perkataan tertentu yang berfungsi untuk memberitahukan masuknya waktu shalat fardhu. Di dalam kitab Nailul Authar disebutkan bahwa pengertian adzan adalah pengumuman atas waktu shalat dengan lafadz tertentu.
Ada amalan sunah saat adzan dikumandangkan. Demikian juga usai dikumandangkan muadzin, yakni berupa doa.
Saat Mendegarkan Adzan
Saat kita mendengarkan adzan atau saat adzan dikumandangkan muadzin, maka amalan sunahnya adalah kita menjawab atau menimpalinya dengan bacaan yang sama dengan yang diucapkan muadzin, kecuali pada bacaan hayya ‘alash shalah dan hayya ‘alal falah.
Rasulullah Saw bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِي الْوَسِيلَةَ ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ ، فَمَنْ سَأَلَ لِي الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ (رواه مسلم)
“Jika kalian mendengarkan muazin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya siapa yang bershalawat kepadaku, Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mohonlah kepada Allah untukku agar aku mendapatkan wasilah, sesungguhny dia (wasilah) adalah tempat di surge yang hanya diberikan kepada seorang hamba Allah. Dan aku berharap, akulah orangnya. Siapa yang memohonkan wasilah untukku, maka dia berhak mendpatkan syafaat.” (HR Muslim)
Bacaan hayya alash shalah dan hayya alal falah dijawab dengan jawaban sebagai berikut:
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ
“Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah.”
Doa Setelah Adzan
Doa setelah adzan adalah amalan sunah atau amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw dalam sejumlah hadistnya. Di antara waktu adzan dan iqomah disebut sebagai salah satu waktu paling mustajab berdoa.
إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا
“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR Ahmad).
Berikut ini doa setelah adzan:
اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد
Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa’adtahu innaka la tukhliful mi’ad.
“Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki salat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan.”
Demikian amalan sunah saat adzan dikumandangkan dan setelahnya berupa doa adzan.
Video: Adzan Merdu Langgam Rost Masjid Raya Al Jabbar