Masjid adalah tempat ibadah umat Islam, khususnya ibadah sholat. Masjid juga bisa digunakan untuk tempat mencari ilmu, mempelajari Al-Qur’an, melangsungkan akad nikah, kegiatan dakwah, hingga kegiatan sosial seperti penyaluran zakat, infak, sedekah, hingga kurban.
Disebut juga rumah Allah, masjid menjadi tempat strategis untuk pembangunan dan pengembangan peradaban umat Islam sebagaimana fungsi masjid pada masa Rasulullah Saw.
Memakmurkan masjid artinya meramaikan masjid dengan sholat dan ibadah lainnya, termasuk menghadiri kajian-kajian atau pengajian. Rutin shalat berjamaah di masjid pun termasuk memakmurkan masjid.
Memakmurkan masjid memiliki banyak keutamaan. Dalam banyak hadits disebutkan tentang keistimewaan datang ke masjid dan duduk di dalamnya. Allah Swt memberikan hadiah yang besar bagi mereka yang mau memakmurkan masjid.
1. Disediakan jamuan surga
Orang yang pergi ke masjid di pagi hari atau setelah matahari tergelincir, baik untuk sholat atau mencari ilmu atau berbagai sumber kebaikan lainnya, maka Allah menyediakan pahala amalannya itu berupa tempat singgah di surga, setiap kali dia pergi ke masjid.
Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, Nabi Muhammad Saw bersabda:
مَنْ غَدَا إلى المسجدِ أو رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ له في الجنةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أو رَاحَ
“Barangsiapa di pagi hari dan di sore hari datang ke masjid, maka Allah menyediakan untuknya jamuan di surga, di pagi dan sore hari itu.” (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
2. Diberi gelar orang yang beriman
Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a., Nabi Saw bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمُ الرَّجُلَ يَعْتَادُ الْمَسَاجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالإِيمَانِ قَالَ اللَّهُ تَعَالَى (إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ) الآيَةَ
“Jika kalian melihat seseorang biasa pergi ke masjid, saksikanlah bahwa ia benar-benar beriman, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, ‘Orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.’” (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, Tirmidzi, dan Hakim).
3. Dihapus dosa dan diangkat derajat
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw bersabda,
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مَنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ، كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.” (HR Muslim).
4. Diberi ketenangan, rahmat, dan kemudahan di akhirat
Memakmurkan masjid membuat seorang muslim akan memperoleh ketenangan, rahmat dan kemampuan melewati jembatan menuju surga, Rasulullah saw bersabda:
اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِيٍّ وَتَكَفَّلَ اللهُ لِمَنْ كَانَ الْمَسْجِدُ بَيْتَهُ بِالرُّوْحِ وَالرَّحْمَةِ وَالْجَوَازِ عَلَى الصِّرَاطِ اِلَى رِضْوَانِ اللهِ اِلَى الْجَنَّةِ. رواه الطيراني
“Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga” (HR. Thabrani)
5. Langkah menuju masjid pun berpahala
Rasulullah Saw bersabda:
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ فِى الصَّلاَةِ أَجْرًا أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى. رواه مسلم
“Sesungguhnya orang yang terbesar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalanannya”. (HR. Muslim dari Abu Musa).
Kepastian dicatatnya langkah-langkah menuju masjid membuat sahabat Bani Salamah tidak jadi pindah ke dekat masjid, apalagi Rasulullah Saw menekankan agar sahabat Bani Salamah tetap tinggal di daerah yang lebih jauh dari masjid. Diceritakan oleh sahabat Jabir ra:
خَلَتِ الْبِقَاعُ حَوْلَ الْمَسْجِدِ فَأَرَادَ بَنُو سَلَمَةَ أَنْ يَنْتَقِلُوْا إِلَى قُرْبِ الْمَسْجِدِ فَبَلَغَ ذَالِكَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنَّهُ بَلَغَنِى أَنَّكُمْ تُرِيْدُوْنَ أَنْ تَنْتَقِلُوْا قُرْبَ الْمَسْجِدِ؟ قَالُوا: نَعَمْ يَارَسُوْلَ اللهِ قَدْ أَرَدْنََا ذَالِكَ. فَقَالَ: يَابَنِى سَلَمَةَ دِيَارَكُمْ تُكْتَبْ آثَارُكُمْ. رواه أحمد وأبو داود
“Di sekitar masjid terdapat tanah-tanah kosong, maka Bani Salamah ingin pindah ke dekat masjid. Hal itu sampai ke telinga Nabi, maka sabdanya: “Kudengar berita bahwa kamu akan pindah ke dekat masjid, benarkah itu?.” Ujar mereka: “Benar Ya Rasulullah, kami bermaksud demikian”. Beliaupun bersabda: “Wahai Bani Salamah, tetap sajalah di tempatmu masing-masing, langkah-langkahmu pasti dicatat”. (HR. Ahmad dan Abu Daud).
Demikian keutamaan atau pahala memakmurkan masjid. Wallahu a’lam bish-shawabi.