5 Istilah Manusia dalam Al-Qur’an

Rahasia Al-Qur'an Berbahasa Arab

Melalui firman-Nya yang terhimpun dalam Al-Qurán, Allah Swt menyebutkan lima istilah bagi manusia. Kelima istilah ini secara tekstual memiliki arti yang sama, yakni sama-sama manusia, namun dalam konteks dan makna yang berbeda.

5 Istilah Manusia dalam Al-Qur’an

1. An-Nas

Istilah an-nas merujuk pada manusia sebagai makhluk sosial. Kata an-nas (لنَّاسِۙ) disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 240 kali dalam 53 surat. Salah satunya dalam ayat berikut ini:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sungguh Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS An-Nisâ: 1)

Kata an-nas menunjukkan pada hakikat manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah Swt.  Istilah an-nas digunakan untuk menunjukkan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial. Kata an-nas  juga merujuk pada berbagai kegiatan dalam pengembangan kehidupannya di berbagai bidang, seperti peternakan, pertanian, pelayaran, perubahan sosial, kepemimipnan, dan dalam hubungannya dengan ibadah.

2. Al-Insan

Istilah al-insan menegaskan manusia sebagai makhluk yang mengemban amanah sebagai khalifah di muka bumi. Kata al-insan (لْاِنْسَانِ) disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 73 kali dalam 43 surat. Salah satunya dalam QS Al-‘Ashr: 1-2.

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙاِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

“Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.”

Manusia dalam pengertian insan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang tergantung pada kebudayaan, pendidikan, penalaran, kesadaran, dan sikap
hidupnya. Karena itu, insan dipakai untuk menunjuk pada kualitas pemikiran dan kesadaran.

Salah satu surah dalam Al-Quran bernana Al-Insan. Surah Al-Insan ini menjelaskan tentang proses penciptaan manusia, petunjuk untuk mencapai kehidupan yang sempurna melalui jalan yang lurus, perintah untuk memenuhi nazar, memberi makan anak yatim, miskin, dan orang-orang yang ditawan karena Allah Swt, takut kepada hari kiamat, perintah mendirikan salat, salat tahajud, dan bersabar dalam menjalankan hukum Allah Swt, serta menjelaskan tentang pahala bagi orang-orang yang mengikuti petunjuk dan ancaman bagi orang yang mengingkarinya.

3. Al-Basyar

Istilah al-basyar mengindikasikan manusia sebagai makhluk biologis yang memerlukan makanan, minuman, dan sebagainya. Kata basyar (بشر) dalam Al-Qur’an secara khusus merujuk kepada tubuh dan lahiriah manusia, mempunyai bentuk tubuh, makan dan minum, kebutuhan seks, mengalami penuaan, dan seterusnya.

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ اِذَآ اَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُوْنَ

“”Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.” (QS Ar-Rum: 20).

4. Ins

Istilah manusia berikutnya dalam Al-Qurán adalah al-ins (إنس) atau insun. Kata al-ins biasanya berdampingan  dengan kata al-jin  (الجن) untuk menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang nampak secara fisik –berbeda dengan jin sebagai makhluk yang tidak  nampak  (metafisik) di mata manusia. Secara bahasa, ins berarti jinak, akrab, ramah, menyenangkan.

Manusia dan jin sama-sama diciptakan Allah Swt agar beribadah.

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ

“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah).” (QS Ar-Rahman: 33).

5. Bani Adam

Bani Adam (بني آدم) artinya keturunan Adam, yakni Nabi Adam as. Adam adalah manusia dan nabi pertama yang diciptakan Allah Swt dan dijuluki sebagai Abu Basyar (nenek moyang manusia).

Kata Bani Adam juga menunjuk pada arti manusia secara umum.  Banî Ādam menunjukkan kemuliaan keturunan Ādam sedang zurriyah Ādam adalah keturunan tentu ada yang mulia ada yang tersesat. Istilah Banī Ādam dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 7 kali dengan tujuh surah. Salah satunya dalam Al-Qurán Surat Yasin.

أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu” (QS Yasin”: 60).

Demikian  lima istilah manusia dalam Al-Qur’an, yakni an-nas, al-insan, al-ins, al-basyar, dan bani adam.

Video Ceramah tentang Lima Istilah bagi Manusia

 

Posted in Kajian and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *