Profil Masjid

Profil Masjid Raya Al Jabbar Bandung

Masjid Al Jabbar Bandung adalah Masjid Raya Jawa Barat dengan nama resmi Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ). Alamat Jl. Cimencrang No. 14 Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ) Bandung beralamat di Jl. Cimencrang No. 14, Kecamatan Gedebage, Kota, Bandung. Lokasinya berdekatan dengan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan Stasiun Kereta Api Cimekar.

Dibangun sejak 2017, Masjid Al Jabbar Bandung diresmikan Jumat, 30 Desember 2022, oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Masjid Al Jabbar Bandung merupakan Masjid Al Jabbar terbaru dan terbesar yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Sebelumnya, Pemprov Jabar sudah membangun dan meresmikan Masjid Al Jabbar lainnya di lima kota/kabupaten, yakni Masjid Al Jabbar Cimangkok (Kabupaten Sukabumi), Masjid Al-Jabbar Cibinong (KabupatenCianjur),  Masjid Al-Jabbar Cipeuyeum (Kabupaten Cianjur), Masjid Al-Jabbar Cikalong (Kabupaten Tasikmalaya), dan Masjid Al-Jabbar Kertajati (Kabupaten Majalengka).

Masjid Al Jabbar Bandung bernama resmi Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ). Masjid Al Jabbar Bandung ini sebelumnya dikenal dengan sebutan “Masjid Terapung Gedebage” karena dikelilingin danau retensi atau danau buatan untuk pengendalian banjir di kawasan Gedebage.

Selain danau, di kompleks Masjid Raya Al Jabbar ada fasilitas lainnya, termasuk Museum Rasulullah Saw yang berlokasi di basement masjid.

Luas Masjid Raya Al Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar didirikan di atas kolam retensi (embung) seluas 25,9879 hektare. Peletakan batu pertama pada Jumat, 29 Desember 2017.

Kapasitas masjid mampu menampung 60.000 jemaah, baik di dalam maupun di plazanya. Untuk di dalam masjid, bisa menampung 33.000 jamaah, sisanya bisa tersebar hingga ke plaza.

Masjid dibangun dengan struktur utama beton dan rangka atap dengan struktur baja bentang panjang 99 m. Plus penutup atap kaca dan alumunium solid panel dengan ketinggian 58m.

Ada pula menara sebanyak 4 buah dengan yang paling tinggi 99 meter. Pun seluruh bangunan berdiri di atas struktur pondasi tiang pancang.

Lantai dasar Masjid Raya Al Jabbar seluas 11.291 meter persegi. Sementara Lantai I seluas 8.329 meter persegi, dan lantai Mezzanine seluas 2.232 meter persegi. Ukuran ruang luar Masjid Raya Al Jabbar adalah 17.429,6 meter persegi. (Bappeda)

Keunikan Masjid Raya Al Jabbar Bandung

Masjid Raya Al-Jabbar dirancang berada di atas danau retensi yang merupakan salah satu penanggulangan banjir di Gedebage.

 

Masa bangunannya muncul dari rumus Al-Jabar. Sehingga, terciptalah sebuah masjid dengan bentuk setengah lingkaran yang membuat bangunan ini sangat ikonik.

Bangunan ini juga dirancang dengan sentuhan konsep wisata di atas lahan seluas 26 hektar di  lokasi yang juga diproyeksikan sebagai Central Business District (CBD) yang baru.

Masjid Raya Al-Jabbar juga dilengkapi dengan 4 menara setinggi 99 meter, sebagai simbol dari Asmaul Husna.

Selain bangunan, kawasan Masjid Al Jabbar juga memiliki area ma’rodh (museum), lanskap, embung, dan jalan akses.

Bangunan Masjid Raya Al Jabbar memiliki sentuhan khas Jawa Barat yang dapat dilihat pada puncak atap, yaitu ikon tusuk sate, seperti yang terdapat pada Gedung Sate dan kantor Gubernur Jawa Barat.

Selain itu, pada relung pintu masjid, terdapat motif batik yang masing-masing mencerminkan ciri khas dari kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat sejumlah 27 buah.

Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar yang didesain Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung ini terinspirasi dari desain eksterior dan interior masjid di Turki dan Iran, dengan halaman yang luas dan melewati bangunan dengan nuansa berbeda.

Sementara di area masjid juga terdapat fasilitas edukasi, seperti museum perjalanan dakwah Rasululullah Saw, Museum Asmaul Husna, Museum Sejarah Islam Indonesia, dan Museum Sejarah masuknya Islam di Jawa Barat.

Filosofi Asmaul Husna

Masjid Al Jabbar Bandung merupakan bangunan masjid dengan arsitektur unik dengan filosofi Al Jabbar yang merupakan salah satu Asmaul Husna.

Dibangun sejak Desember 2017, masjid terapung ini dibangun di atas embung, atau kolam retensi, serta dilengkapi bangunan penunjang lainnya.

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, selama 2 hingga 3 tahun operasionalnya, Masjid Raya Al Jabbar masih dibiayai APBD. Tapi suatu hari, harus bisa membiayai diri sendiri.

Status Masjid Raya Al Jabbar di Pemerintahan Provinsi Jabar adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Pengelolaan Masjid Al Jabbar dipimpin langsung Gubernur Jabar sebagai Ketua DKM exoficio, Wakil Ketua DKM Wakil Gubernur, dan Ketua Harian Sekda Provinsi Jabar.

Pengurus DKM lainnya merupakan perwakilan 27 aktivis muslim rekomendasi MUI di tempat masing-masing.

Di kompleks masjid ada kegiatan ekonomi. Di bawah (basement) ada museum, ada tempat bazar di alun-alun, ada foodcort, ada perahu di kolamnya.

Mulai Dibangun Desember 2017

Masjid Raya Al-Jabbar Gedebage Bandung dibangun sejak Desember 2017. Pembangunan masjid ini digagas oleh Ahmad Heryawan ketika menjabat Gubernur Jawa Barat.

Dirancang oleh Gubernur Jawa Barat saat ini, Ridwan Kamil, filosofinya mengambil nama Al-Jabbar karena merupakan salah satu dari Asmaul Husna dan memiliki kesamaan dengan akronim “Jabar” yang berasal dari kata “Jawa Barat”.

Bangunan masjid didesain Ridwan Kamil sejak 2015 saat masih menjabat Wali Kota Bandung.

Berdiri di atas sebuah danau retensi seluas 25,8170 hektare, peletakan batu pertama dilaksanakan pada 29 Desember 2017 oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat pada waktu itu, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.

Fasilitas Masjid Al-Jabbar

Masjid Raya Al Jabbar juga mempunyai beberapa fasilitas dan yang dapat digunakan sebagai sarana edukasi, wisata religi dan lainnya.

Berikut beberapa ragam fasilitas menarik di Masjid Raya Al Jabbar:

1. Ma’Rodh

Fasilitas pertama yaitu bernama Ma’rodh, di mana mungkin banyak yang asing dengan kata tersebut. Ma’rodh sendiri bisa diartikan sebagai ruang pamer atau museum ekshibisi.

2. Taman Tematik 25 Nabi dan Rasul

Fasilitas satu ini juga tidak kalah menarik, disebutkan bahwa Masjid Raya Al Jabbar dikelilingi oleh taman tematik 25 nabi dan rasul, seperti taman Nabi Adam, taman Nabi Ibrahim, dan taman Nabi Yunus.

3. Fasilitas Lainnya

Fasilitas lainnya dari Masjid Raya Al Jabbar sendiri yaitu danau retensi yang menopang bangunan Masjid Raya Al Jabbar, serta area parkir, plaza pandang, plaza timur, dan lanskap keseluruhan.*