Sejarah Masjid Raya Al Jabbar Bandung

 

Sejarah Masjid Raya Al Jabbar Bandung

Proses pembangunan Masjid Raya Al Jabbar (MRAJ) memakan waktu tujuh tahun. Berikut ulasannya.

2015-2017: Proses perancangan (desain) masjid oleh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat yang saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Bandung.

2017: Mulai dilakukan pembebasan lahan. Selain itu, peletakan batu pertama Masjid Al Jabbar pada 29 Desember 2017 dan menandakan awal pembangunan.

2018: Tahap I pembangunan yang terdiri dari:
– Bangunan utama Masjid Al Jabbar dengan luas 99 m x 99 m
– Penutup atap Kubah Utama menggunakan 6.136 lembar kaca yang disusun seperti sisik ikan
– 88 kanopi pada atap Kubah Utama
– Rangka minaret dengan tinggi 99 m
– Plaza luar untuk area terbuka
– Instalasi WTP (Water Treatment Plant)

2019: Tahap II pembangunan meliputi:
– Pembangunan struktur jembatan, struktur kolam reflektif, dan struktur plaza bundar
– Pemasangan lantai/keramik di lantai dasar
– Pemasangan plafon di lantai dasar
– Perbaikan ramp untuk difabel
– Site development
– Talang air hujan, sewage pit, AC, dan springkler
– Backup genset

2020: Tahap III pembangunan terdiri dari:
– Overstek plaza depan, sheet pile, galian tanag keliling masjid, struktur rumah pompa, penutup plat lantai dan orprit jembatan
– Perkerasan jalan beton dan pematangan lahan
– Pasangan pintu dan jendela, pekerjaan sanitair

2021-2022: Tahap IV pembangunan, seperti:
– Pekerjaan masjid: Artwork, plafon masjid, pekerjaan lantai, special lightning, sound system, minerat, outdoor
– Pekerjaan interior ma’rodh: Struktur, interior, MEP, dan multimedia
– Pekerjaan landscape: Tapak, taman, struktur MEP dan sanitasi, menara pandang

2022: Peresmian Masjid Al Jabbar pada 30 Desember 2022.

Posted in Info Al Jabbar and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *