Zakat Fitrah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap ummat Islam yang lahir di dunia secara perseorangan, mulai dari bayi yang baru lahir hingga orang yang sudah tua renta. Zakat fitrah dilaksanakan pada Ramadhan menjelang Idul Fitri atau sebelum lebaran.
“Rasulullah Saw mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau gandum kepada budak, orang merdeka, lelaki perempuan, anak kecil, dan orang dewasa dari umat Islam dan memerintahkan untuk membayarnya sebelum mereka keluar untuk shalat Id.” (HR Bukhari Muslim).
Syarat Zakat Fitrah yaitu beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam Idul Fitri. Besarannya adalah beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa.
Banyak ulama, di antaranya Syekh Yusuf Al-Qardawi, membolehkan zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk uang yang setara dengan satu sha’ gandum, kurma, atau beras. Nominal zakat fitrah yang ditunaikan dalam bentuk uang, menyesuaikan dengan harga beras yang dikonsumsi.
Penyaluran Zakat Fitrah kepada mustahik (penerima zakat) paling lambat dilakukan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
Fungsi Zakat Fitrah
Zakat fitrah menjadi penyempurna puasa Ramadhan. Rasulullah Saw mengumpamakan bahwa pahala puasa itu masih tergantung antara langit dan bumi dan belum sampai ke hadirat Allah Swt, sampai dikeluarkan zakat fitrahnya.
شَهْرُ رَمَضَانَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلاَ يُرْفَعُ إلَى اللهِ إلاَّ بِزَكَاةِ الفِطْرِ
“(Puasa pada) bulan Ramadhan digantungkan antara langit dan bumi, tidak diangkat pada Allah kecuali dengan zakat fitrah.”
Zakat fitrah menjadi penutup kekurangan-kekurangan puasa, kecerobohan dan kelalaian dalam pelaksanaan puasanya, yang mencederai pahala ibadah puasa. Zakat fitrah juga menjadi penyebab bagi orang-orang yang lemah (mustadh’afin) menjadi tertolong dalam memenuhi kebutuhan mereka, terutama pangan. Sabda Rasulullah Saw dari Ibnu Abbas ra:
زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ
“Zakat fitrah sebagai penyucian bagi orang yang berpuasa dari omong kosong dan kata-kata kotor, serta untuk memberi makan orang miskin.”
Demikian kajian ringkas tentangz akat fitrah. (BAZNAS)