Masjid Raya Al Jabbar ditutup sementara mulai 27 Februari hingga 13 Maret 2023. Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebutkan, penutupan sementara masjid tersebut bagian dari evaluasi.
“Dari awal Al Jabbar ini memang diberi waktu dua bulan. Ini mah sudah sesuai jadwal, diberi waktu dua bulan di rapat pertama (sudah) saya sampaikan,” katanya, Jumat (24/2/2023).
Ridwan Kamil mengatakan, selama dua bulan pihaknya memantau respons masyarakat terkait Masjid Raya Al Jabbar. Ia juga tak menampik banyak dinamika dari respons masyarakat mengenai masjid milik Pemprov Jabar itu.
“Kebetulan menjelang Ramadan kita ingin khusyuk, nggak banyak gangguan, nggak ada terhalangi, mau ibadah kesenggol-kesenggol dan segala rupa,” ucapnya.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, dalam tiga hari menjelang penutupan sementara, pihaknya berkoordinasi dengan TNI untuk keamanan di Masjid Raya Al Jabbar.
Selama dua minggu penutupan sementara itu, ia mengaku pihaknya akan “beberes” fasilitas, termasuk soal PKL dan lainnya.
“Mengevaluasi ya, mana-mana yang berhasil, yang kurang. Itu bagian dari proses. Sampai suatu hari nanti, tempat itu seperti yang kita cita-citakan, gitu ya. Karena saya monitor juga mereka yang PKL itu paling warga lokal hanya 5 persen, 95 persen saya wawancara kamu ti mana (dari mana), aya nu ti (ada yang dari) Garut ti mana, dan modusnya macam-macam,” kata Kang Emil.
“Niatnya memang sudah jadwal evaluasi dan mau beres-beres, bersihin karpet, supaya nanti pas Ramadan tanggal 20-an Maret sudah betul-betul nyaman, kita nggak beribadah di sana dua minggu berarti,” ucap Kang Emil.
Ia juga mengaku senang dengan respons masyarakat yang antusias berkunjung ke Masjid Raya Al Jabbar. Rata-rata per harinya kunjungan jemaah di masjid tersebut capai 2 ribuan orang. (Detik)