Teladan Cinta Islam Hanzhalah, Syuhada Perang Uhud, Jenazahnya Dimandikan Malaikat

Teladan Cinta Islam Hanzhalah, Syuhada Perang Uhud, Jenazahnya Dimandikan Malaikat

Hanzhalah bin Abu Amir  r.a. merupakan salah satu sahabat Rasulullah Saw yang mati syahid dalam Perang Uhud. Ia korbankan nyawanya demi kecintaannya pada Allah Swt dan Rasulullah Saw.

Hanzhalah (حنظلة) baru berusia 24 tahun ketika meninggal dalam Perang Uhud.  Dia adalah anak pemimpin suku Aus yang kaya di Yastrib (Madinah).

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhail Al-A’mal mengisahkan, pada mulanya Hanzhalah tidak ikut bertempur dalam Perang Uhud. Alasannya, ia baru saja melangsungkan pernikahan dan menggauli istrinya malam itu.

“Ketika ia baru saja duduk untuk mandi dan baru membasuh kepalanya, tiba-tiba terdengar kabar kekalahan kaum Muslimin,” katanya.

Syekh Maulana menceritakan, karena tidak tahan mendengar kekalahan pasukan Muslim, ia langsung menghunus pedangnya bergegas menuju pertempuran yang sedang berlangsung di Uhud. Hanzhalah langsung bergabung dengan sahabat lain menyerang pasukan kaum kafir.

Dalam peperangan antara umat Islam dan kaum kafir Quraisy tersebut, Hanzhalah termasuk golongan pasukan pejalan kaki. Ia sempat berhadapan dengan Abu Sufyan, pemimpin pasukan kafir Quraisy, yang jatuh setelah kudanya terkena pukulan. Hanzhalah segera mengambil kesempatan untuk membunuh Abu Sufyan. Namun, ia diadang oleh Al-Aswad bin Syaddad atau Ibnu Yaqub yang melemparkan tombaknya. Meski telah terkena tombak Ibnu Yaqub, Hanzhalah masih berusaha berjalan dan akhirnya meninggal setelah terkena lemparan yang kedua.

Namun, Hanzhalah Allah SWT panggil dan mendapatkan takdir wafat, dalam keadaan seperti itu (junub). Hanzhalah gugur sebagai syahid di Perang Uhud.

Menurut syariat Islam, orang yang mati syahid bisa langsung dimakamkan, tanpa harus dimandikan, kecuali jika ia dalam keadaan junub. Karena para sahabat tidak mengetahui Hanzhalah dalam keadaan junub, maka mereka akan langsung menguburkan Hanzhalah tanpa dimandikan lebih dulu.

Ketika jenazah Hanzhalah akan dikuburkan, Rasulullah Saw bersabda:

هذه الملائكة تغسل حنظلة بن أبي عامر من الجنابه

“Saya melihat para malaikat sedang memandikan jenazah Hanzhalah.”

Abu Sa’id Sai’di r.a. berkata, “Ketika Rasulullah Saw berkata demikian, aku pergi melihat jenazahya. Kulihat bulir-bulir air bekas mandi menetes dari kepala Hanzhalah. Sepulang dari pertempuran, Baginda Rasulullah Saw memastikan lagi dari keluarganya dan memang ternyata Hanzhalah pergi ke medan perang dalam keadaan tanpa mandi junub.”

Atas peristiwa inilah Hanzhalah dikenal dengan julukan ghasil al-malaikat atau yang dimandikan malaikat. Betapa mulia mati syahid dan betapa besar pahala berjuang membela agama Allah Swt.

Video Nasyid tentang Hanzalah

Relakanlah perpisahan kita ini
Iringilah pemergian daku nanti
Dengan doa yang tidak henti
Moga Islam terus berdiri

Usapilah genang air mata kasih
Senyumanmu penguat semangat daku
Andai kita tak jumpa lagi
Ku semai cintamu di syurga

Berpisahlah dua jiwa
Meninggalkan kuntum cinta
Mekar di istana taqwa
Menyahut panggilan Allah

Dengan namaMu Allah yang Maha Gagah
Langkahku atur pasrah daku berserah
Menangkanlah kaum muslimin
Hancurkanlah kaum musyrikin

Handzalah pergi ke medan jihad
Bersama dengan para sahabat
Bertempur hebat penuh semangat
Sehingga dia syahid akhirnya

Turunlah malaikat ke bumi
Mandikan jasadnya simpati
Sucilah jasadnya mewangi
Diarak rohnya ke Firdausi

Hening malam menyaksikan
Korban cinta dua insan
Baru diijab kabulkan
Rela menyahut seruan
Demi Islam ditegakkan
Jihad menjadi pilihan

 

Posted in Mutiara Hikmah and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *