Ada dua sumber peradaban. Peradaban masjid dan peradaban pasar. Kita harus membangun peradaban berbasis masjid. Tempat yang paling dicintai Allah Swt adalah masjid dan tempat yang dibenci Allah adalah pasar. Sebaik-baik tempat ialah masjid dan seburuk-buruk tempat ialah pasar.
Demikian dikemukakan Ustadz H. Muhammad Jazir ASP (Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Yogyakarta) dalam ceramahnya di Milad 1 Masjid Raya Al Jabbar, Sabtu, 30 Desember 2023. Ustadz Jazir menegaskan, karena masjid tempat terbaik, maka pasar harus berada di bawah daulat masjid.
“Peradaban manusia di dunia ini hanya tumbuh dari dua tempat, yakni pasar dan masjid,” katanya. “Pasar akan melahirkan seburuk-buruk peradaban. Sebaliknya, masjid akan melahirkan sebaik-baik peradaban.”
Dijelaskannya, peradaban pasar adalah peradaban setan yang menjadikan manusia menghambakan diri pada benda, meterialis. “Maka di pasar, yang menentukan adalah pemilik modal besar atau penguasa pasar,” tegasnya.
Bung Karno pernah mengatakan, hanyalah para pemilik modal yang bisa mendirikan dan mengendalikan partai politik. Tokoh-tokoh politik, ulama, tokoh masyarakat hanya akan menjadi buruh politik yang akan bekerja untuk kepentingan para kapitalis itu, bukan untuk kepentingan rakyat.
Di bagian akhir tausiahnya, Ustadz Jazir mengatakan, kita harus membangun peradaban berbasis masjid. Dimulai dari pengurus masjid (DKM) yang tidak hanya memikirkan bangunan, namun lebih fokus ke pemakmuran masjid, mobilisasi jamaah shalat berjamaah dan beribadah lainnya di masjid, serta memikirkan bagaimana masjid berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
“DKM yang otaknya musyrik hanya akan memikirkan bangunan,” tegasnya. Selengkapnya, simak video berikut ini.
Video Ceramah Ustadz Jazir tentang Peradaban Masjid vs Peradaban Pasar
