Mengapa Al-Qur’an Surat ke-112 Dinamakan Al-Ikhlas?

QS Al-Ikhlas

Mengapa Al-Qur’an Surat ke-112 dinamakan Al-Ikhlas? Padahal, tidak ada satu pun kata “ikhlas” ada dalam surat tersebut.

Berikut ini Surat Al Ikhlas dalam tulisan Arab, tulisan Latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwalloohu ahad. Alloohush shomad. Lam yalid walam yuulad. Walam yakul lahuu kufuwan ahad

“Katakanlah: “Dialah Allah Yang Mahaesa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS Al-Ikhlas)

Dari 114 surat dalam Al-Qur’an, hampir semuanya dinamai dengan kata yang sering muncul dalam surat tersebut, misalnya  Al-Baqarah atau Ali Imran. Kata “al-baqarah” disebut dalam ayat 67, 68, dan 69 dan nama “Ali Imran” disebut dalam ayat 33 dan 35.

Dalam Surat Al Ikhlas, tidak ada satu pun ayat yang mencantumkan kata “ikhlas”. Mengapa demikian?

Dikutip dari laman Lonsultasi Syariah, jawaban mengenai kenapa surat ke-122 ini dinamakan Al-Ikhlas dijelaskan oleh Imam Ibnu Utsaimin dalam kitab Fatawa Nur ‘Ala Ad Darb.

Cara Panamaan Surat Al-Qur’an

Penamaan surat dalam al-Quran ada dua cara.

Pertama, penamaan surat berdasar salah satu kata dalam surat tersebut.

Ini yang banyak kita jumpai dalam al-Quran. Seperti surat al-Baqarah, karena ada kata tersebut di beberapa ayat: 67, 68, dan 69 di surat tersebut. Dinamakan surat Ali Imran, karena di ayat 33 & 35 terdapat kata tersebut.

Demikian pula surat-surat lainnya, seperti an-Nisa,.. al-Lahab, al-Falaq, an-Nas, dll. Semua kata itu ada dalam surat tersebut.

Kedua, penamaan surat berdasarkan maknanya

Tidak banyak surat yang penamaannya berdasarkan maknanya. Hanya ada beberapa saja. Diantara yang terkenal adalah surat Al-Ikhlas dan surat Al-Fatihah.

Dari ayat pertama hingga ayat keempat dalam surat Al-Ikhlas, tidak ada satu pun yang menyinggung kata “al-ikhlas’ atau yang semakna dengannya. Demikian pula dalam surat al-Fatihah. Dari ayat pertama hingga ayat ketujuh, tak ada kata al-Fatihah. Tapi mengapa dinamakan surat al-Ikhlas? Dan mengapa pula dinamakan surat al-Fatihah?

Jawabannya kembali kepada maknanya.

Mengapa Dinamai Surat Al-Ikhlas?

Kata “ikhlas” merupakan turunan dari kata kha-la-sha yang artinya murni atau bersih. Dari akar kata ini, ada dua alasan yang disampaikan oleh Imam Ibnu Utsaimin:

وسميت سورة الإخلاص لأمرين الأمر الأول أن الله أخلصها لنفسه فليس فيها إلا الكلام عن الله سبحانه وتعالى وصفاته والثاني أنها تخلص قائلها من الشرك إذا قرأها معتقدا ما دلت عليه ووجه كونها مشتملة على أنواع التوحيد الثلاثة وهي توحيد الربوبية وتوحيد الألوهية وتوحيد الأسماء والصفات

Dinamakan surat al-Ikhlas karena dua hal.

Pertama, karena dalam surat tersebut Allah Swt khusus menceritakan tentang diri-Nya. Sehingga di dalam surat ini, tidak ada keterangan apapun selain keterangan tentang Allah subhanahu wa ta’ala dan sifat-sifat-Nya.

Kedua, surat ini mengajarkan tentang prinsip ikhlas bagi orang yang membacanya, sehingga dia menjauhi kesyirikan. Isi QS Al-Ikhlas mencakup tiga macam tauhid, yakni tauhid rububiyah, uluhiyah, dan asma wa shifat.

Fakhrur Rozi dalam Tafsir ar-Razi juga menjelaskan alasan penamaaan surat Al-Ikhlas:

ولأن من اعتقده كان مخلصا في دين الله، ولأن من مات عليه كان خلاصه من النار

“Karena orang yang meyakininya akan menjadi ikhlas dalam menjalankan agama Allah, dan karena orang yang mati dengan ikhlas, dia akan bersih (dijauhkan) dari neraka.” (Tafsir ar-Razi).

Makna lainnya, karena ikhlas tidak untuk disebut-sebut atau dipamerkan. Ikhlas itu diam. Hanya dirinya dan Allah Swt yang tahu.

Asbabun Nuzul QS Al-Ikhlas

Ibnu Katsir, mengutip riwayat Imam Ahmad dari Ubay bin Ka’ab, mengenai asbabun nuzul Surat Al Ikhlas, menyebutkan bahwa ada orang-orang musyrik yang berkata kepada Nabi Saw, “Hai Muhammad, gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu!” Maka Allah Swt menurunkan surat Al Ikhlas.

Riwayat lain menyebutkan, ada orang Arab Badui yang datang kepada Rasulullah Saw. Ia bertanya, “Gambarkanlah kepada kami tentang Tuhanmu!” Maka turunlah surat ini.

Demikian Mengapa Al-Qur’an Surat ke-112 Dinamakan Al-Ikhlas. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Posted in Kajian and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *