Nama Museum Masjid Raya Al Jabbar Masih Dikaji, Kapan Peresmian?

Konten Museum Masjid Raya Al Jabbar

MasjidAljabbar.comMasjid Raya Al Jabbar (MRAJ) Bandung dilengkapi museum Islami bertema sejarah Rasulullah Saw, sejarah perkembangan Islam dunia, hingga sejarah Islam di Jawa Barat dan Indonesia. Museum Masjid Raya Al Jabbar berlokasi di lanta dasar atau basement masjid.

Semula, Museum Masjid Raya Al Jabbar akan diresmikan Februari 2023. Namun, kemungkinan bakal molor di bulan Ramadan karena adanya beberapa kajian yang masih belum selesai dan tengah dibahas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).

Nama: Museum atau Galeri

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, persoalan Museum Masjid Raya Al Jabbar masih dalam kajian. Salah satu yang kini tengah di bahasa adalah klasifikasi antara masuk museum atau galeri.

“Kita mengkaji kapan pembukaan, namanya antara museum atau galeri sedang kita pikir, karena masing-masing ada konsekuensi bahasa dan hukum,” ujar Kang Emil, Senin (6/2/2023).

Dengan kondisi seperti ini, Kang Emil mengungkapkan, museum yang direncakan diresmikan pada Februari akan molor hingga Ramadan (Maret 2023).

“Kami belum yakin kalau Februari kira-kira di bulan Ramadan, termasuk harganya (masuk galeri/museum) berapa dan lain-lainnya,” katanya.

Masuk Museum Bayar

Sebelumnya, Emil mengatakan, pada Februari untuk museum Masjid Al Jabbar bakal lebih siap dibuka untuk umum. Namun, dia juga merasa butuh waktu untuk menyempurnakan semua isi museum.

“Nanti bulan Februari (2023) kita butuh satu bulan lagi untuk mencari siapa tour gait nya, berapa ongkos bayarnya, gimana teknologi untuk melihatnya,” ujar Emil saat peresmian Masjid Al Jabbar Bandung, Jumat (30/12/2022).

Meski begitu, Emil sebelumnya juga memastikan, Museum Masjid Al Jabbar bakal di buka pada Februari 2023. Dia juga meminta masyarakat untuk bersabar, karena beberapa hal teknis harus dipikirkan dengan matang guna meminimalisir penumpukan pengunjung.

“Jadi mohon bersabar museum terbesar, tercanggih keislaman Indonesia ini insya Allah akan dibuka di awal Februari nanti,” kata dia.

Konten Museum Al Jabbar

Museum Masjid Raya Al Jabbar akan menjadi museum pertama di Indonesia yang bertema sejarah Rasulullah Saw, sejarah perkembangan Islam dunia, sampai sejarah penyebaran Islam di Nusantara dan Jawa Barat. Penyedia konten museum adalah penyedian jasa audiovisual dan multimedia Sembilan Matahari

CEO Sembilan Matahari, Muhammad Adi Panuntun, mengatakan, tidak hanya menawarkan informasi mengenai perkembangan Islam, pengunjung museum akan dibawa untuk mencapai sebuah pengalaman tersendiri.

Pengunjung yang datang nanti bukan sekadar membaca sejarah dan melihatnya, tapi juga bisa merasakannya secara langsung pengalaman sejarahnya.

Dikatakannya, sebelum membuat museum, pihaknya juga mematangkan kajian tentang sejarah penyebaran Islam di Indonesia hingga dunia.

Kajian yang memakan waktu cukup lama itu kemudian ditransformasikan ke dalam video mapping supaya menjadi diorama yang realistis bagi pengunjung yang datang ke Museum Masjid Raya Al Jabbar Bandung.

“Konsep pendekatan kita dalam meng-create konten museum itu dengan experience design. Jadi mengutamakan visitor menjadi main target, enggak cuma melihat saja, tapi visitor bisa merasakan pengalamannya secara langsung dari sejarah-sejarah Islam di museum Masjid Al Jabbar,” paparnya.

Rincian Konten Museum

Proyek museum atau marodh di Masjid Raya Al Jabbar menelan dana Rp16 miliar. Untuk apa saja anggaran tersebut?

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan, anggaran konten itu meliputi berbagai fasilitas museum seperti panel grafis, Multimedia (motion grafis, video mapping, sound, desktop app, mobile app, aplikasi augmanted reality, dan aplikasi touchscreen table film documenter).

Selain itu, kata Bambang, Materi dalam museum ini terkait sejarah nabi Muhammad Saw, dan sejarah Islam di Indonesia dan Jawa Barat.

“Terkait maraknya pemberitaan proyek pembuatan konten Masjid Al Jabbar, yang dimaksud sebenarnya dalam arti luas adalah terkait fasilitas dalam museum meliputi panel grafis, multimedia, diorama, benda koleksi seperti alat perang, lembar mushaf sundawi, surat-surat korepondensi nabi, tempat-tempat naskah tua, replika Al Quran besar, peti penyimpanan Quran, naskah tua,” kata Bambang dalam keterangan resminya, Senin (9/1/2022).

Ia menjelaskan, konsep museum Al Jabbar adalah sarana edukasi dengan membagikan pengetahuan kepada masyarakat, baik itu muslim di Jabar, Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia.

“Pendirian museum ini disiapkan dengan sebaik-baiknya dan dikelola oleh putra terbaik bangsa dari kalangan anak muda yang kreatif dan telah memiliki sejumlah prestasi di tingkat internasional,” papar Bambang dirilis laman resmi Humas Jabar. (IDN/ROL)

Posted in Info Al Jabbar and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *