Pengamat: Masjid Al Jabbar Berikan Efek Nyata bagi Roda Perekonomian

Suasana Hari Biasa Masjid Raya Al Jabbar Bandung

MasjidAljabbar.com — Kehadiran Masjid Raya Al Jabbar di wilayah Kelurahan Cimencrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, memberikan efek nyata bagi roda perekonomian masyarakat, terutama masyarakat sekitar.

Banyaknya pengunjung membuat masyarakat sekitar memanfaatkan situasi dengan membuka usaha, semisal berjualan, membuka toilet umum, dan parkir di halaman rumahnya.

Demikian dikemukakan pengamat ekonomi, Acuviarta Kartabi. Namun, Acuviarta mewanti-wanti terkait substansi Masjid Raya Al Jabbar yang peruntukannya sebagai tempat ibadah yang tentunya harus terjaga dari sisi kebersihan, estetika, dan level religiusnya.

“Saya kira karena masyarakat melihat bahwa itu (Masjid Al Jabbar) layak dikunjungi dan memang bagus berdasar pengamatan masyarakat, sehingga banyak dikunjungi setiap hari apalagi saat weekend,” katanya, Rabu (15/2/2023).

“Saya sih berpikir yang penting lingkungan sekitar Masjid Raya Al Jabbar dikelola secara baik yang tak hanya mengedepankan aspek ekonomi yang justru menimbulkan permasalahan banyak sampah, tak bersih, hingga lingkungan kurang estetika.”

Fenomena-fenomena seperti munculnya pakir yang dikelola warga, pedagang kaki lima, hingga usaha lainnya di sekitar Al Jabbar, kata Acuviarta, menjadi konsekuensi jangka pendek lantaran memang banyak dikunjungi orang.

“(Masjid Raya Al Jabbar) itu punya dampak multiflyer economy pada sekitar kawasan Al Jabbar sehingga menjadi pendorong ekonomi yang bagus bagi kesejahteraan. Saya kira jangan sampai substansi Al Jabbar sebagai masjid dan tempat ibadah menjadi kumuh dan kotor,” katanya.

Ketika disinggung terkait perlukah pengelolaan parkir di Masjid Raya Al Jabbar dikelola oleh pihak ketiga atau swasta, Acuviarta pun menilai, hal itu sangat mungkin dengan catatan dapat menghadirkan kontribusi pada pendapatan daerah dan meningkatkan kualitas infrastruktur masjid.

“Saya kira yang terpenting itu penataan (parkir) bagus dan parkir harus ditata dengan baik sehingga daya tampungnya menjadi lebih banyak dan tak mengganggu kelancaran transporrtasi,” jelasnya.

“Kalau misalnya parkir di pinggir jalan ‘kan itu bisa sebabkan kemacetan. Jadi, enggak masalah sih kalau dikelola oleh swasta parkirnya yang penting punya kontribusi serta perjanjian yang jelas,” ujarnya. (Tribun Jabar)

Posted in Berita, Info Al Jabbar and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *