7 Jenis Irama Tilawah Seni Baca Al-Qurán

Rahasia Al-Qur'an Berbahasa Arab

Membaca Al-Qurán, memahami, dan mengamalkannya merupakan kewajiban umat Islam. Allah Swt memerintahkan kepada umat Islam untuk tilawah (membaca) Al-Qur’an. Membaca Al-Qurán termasuk ibadah yang mendapatkan pahala.

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَلِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu tilawah (membaca) kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.“ (QS. Al Fathiir: 29-30)

Tilawah, Tadarus, Murottal

Ada tiga istilah yang berkaitan dengan bacaan Al-Qurán, yakni tilawah, tadarus, dan murottal.

Tilawah adalah membaca Al-Qurán dengan nada atau irama sehingga terdengar indah. Metode membaca ayat Al-Qur’an ini melafalkan huruf-hurufnya dengan jelas dengan bacaan yang indah atau “dilagukan”.

Secara bahasa, kata tilawah (تلاوة) adalah bentuk dasar dari kata tala (تلا) yang berarti “mengikuti”. Kata al-taliy (التالي) berarti “yang mengikuti, yang berikut.” Kata tilawah (تلاوة) berarti yang melakukan kegiatan membaca sambil mengikuti bacaannya itu dengan memahami makna kata yang dibacanya.

Tadarus adalah membaca Al-Qurán disertai upaya memahami dan mendalami maknanya. Secara bahasa, tadarus berasal dari asal kata darosa-yadrusu yang artinya mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji, dan mengambil pelajaran. Penambahan huruf ta’ di depannya sehingga menjadi tadaarosa-yatadaarosu membuat maknanya bertambah menjadi “saling belajar” atau mempelajari secara lebih mendalam.

Murottal adalah rekaman bacaan Al-Qur’an yang dilakukan oleh seorang pembaca Al-Qurán yang disebut qori. Murottal juga dapat diartikan sebagai lantunan ayat suci Al Qurán yang direkam dan diperdengarkan dengan tempo yang lambat dan harmonis.

Murottal berasal dari kata rottala-yurottilu-tartiilan yang artinya membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai kaidah-kaidah hukum membaca Al-Qur’an dalam ilmu Tajwid.

7 Seni Baca Qurán

Di dunia seni baca Al-Qurán atau tilawah, setidaknya ada 7 jenis irama atau langgam sehingga bacaan Al-Qurán lebih indah, merdu, dan enak didengar. Seni membaca Al-Qurán ini dikenal juga dengan sebutan An-Naghom fil Qurán yang artinya memperindah suara saat tilawah atau membaca Alquran.

Setidaknya ada 7 jenis lagu, irama, atau langgam dalam seni membaca Al-Qurán (tilawah)

1. Irama Bayyati

Irama dengan menggunakan lagu bayyati dikenal juga toha. Irama bayyati ditandai dengan suara yang lembut meliuk-liuk, memiliki gerak lambat dengan pergeseran nada yang tajam waktu turun naik dan sering terjadi secara beruntun. Irama bayyati memiliki empat tingkatan nada. Biasanya irama ini digunakan sebagai lagu pembuka dan penutup.

2. Irama Hijaz

Irama Hijaz bersifat allegro yakni ringan, cepat, lincah. Irama ini juga memiliki variasi turun naik yang tajam.

3. Irama Shaba

Irama dengan lagu Shaba juga memiliki sifat allegro yakni gerak irama yang ringan. Namun, irama ini cenderung lebih mendatar tapi bisa menggugah emosi pendengarnya. Irama shaba memiliki empat variasi atau tingkatan nada.

4. Irama Rost

Irama dengan lagu Rost atau Rast memiliki enam tingkatan nada. Saat tilawah Al-Qurán, irama rost memiliki karakter yang ringan dan cepat. Biasanya irama rast dipakai untuk kumandang adzan dan saat menjadi imam shalat.

5. Irama Jiharkah

Irama dengan lagu Jiharkah memiliki karakteristik dengan suara minor yang khas lalu dilanjutkan dnegan nada yang tinggi. Irama jiharkah memiliki dua tingkatan nada.

6. Irama Sika

Irama dengan lagu Sika memiliki sifat grave yaitu gerak lembut dan lebih khidmat. Terdapat empat jenis nada sika yang bisa digunakan.

7. Irama Nahawand

Irama dengan lagu Nahawand sering kali disenandungkan pada ayat-ayat Alquran yang sedih. Terdapat lima tingkatan nada pada irama Nahawand.

Demikian 7 Jenis Irama Tilawah Seni Baca Al-Qurán yang dihimpun dari berbagai sumber. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Posted in Kajian and tagged , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *