Kisah Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup

Taman Nabi Ibrahim di Masjid Raya Al Jabbar

Taman Nabi Ibrahim di Masjid Raya Al Jabbar.

Salah satu mukjizat Nabi Ibrahim a.s. adalah tidak terbakar, utuh, dan selamat dari kobaran api saat dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrud dan pasukannya. Raja Namrud membakar Nabi Ibrahim sebagai hukuman karena Nabi Ibrahim tidak mau mengakui Namrud sebagai Tuhan.

Nabi Ibrahim dilemparkan ke bara api yang sangat besar. Allah Swt melindungi hamba dan utusan-Nya itu dengan menjadikan api itu menjadi dingin. Nabi Ibrahim pun selamat dari kobaran api yang dibuat oleh Raja Namrud dan pengikutnya.

Replika tempat Nabi Ibrahim dibakar itu ada di Taman Nabi Ibrahim, salah satu taman tematik yang ada di sekitar Masjid Raya Al Jabbar selain Taman Nabi Adam, Taman Nabi Yunus, Taman Nabi Nuh, dan Taman Nabi Isa a.s.

Dalam buku Akidah Akhlak karya Harjan Syuhada dan Fida’ Abdilah disebutkan, pengikut Raja Namrud kala itu bekerja sama mengumpulkan kayu bakar dari berbagai tempat dan membakarnya dari dalam lubang besar.

Setelah api tampak membumbung tinggi, Nabi Ibrahim dilemparkan ke dalamnya dan ditempatkan di tengah-tengah tumpukan kayu. Raja Namrud beserta kaumnya yang menyaksikan tertawa terbahak-bahak.

Namun, atas izin Allah SWT, api yang berkobar itu telah diperintahkan agar tidak dapat membakar Nabi Ibrahim AS. Peristiwa ini termaktub dalam firman-Nya,

قُلْنَا يَٰنَارُ كُونِى بَرْدًا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS Al-Anbiya: 69)

Melihat kobaran api tidak membakar Nabi Ibrahim, Raja Namrud tercengang dan akhirnya memerintahkan agar pembakaran dihentikan. Nabi Ibrahim dibebaskan.

Setelah dibebaskan, Nabi Ibrahim AS berkata, “Dalam pengalamanku, tidak ada hari-hari yang penuh nikmat melebihi apa yang aku rasakan selama di dalam api itu.”

Doa Nabi Ibrahim saat Dilempar ke Api

Menurut hadits riwayat oleh Abu Ya’la, dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim akan dilemparkan ketengah api yang berkobar itu, ia berdoa sebagai berikut,

اللهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ فِي السَّمَاءِ وَأَنَا الْوَاحِدُ فِي الْأَرْضِ لَيْسَ اَحَدٌ يَعْبُدُكَ غَيْرِي حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ

“Ya Allah! Engkau Esa di langit dan aku sendirian di bumi. Tiada seorang pun yang taat kepada-Mu selain aku. Bagiku cukuplah Allah sebaik-baik tempat berserah diri.”

Dalam riwayat lain sebagaimana tercantum dalam kitab Syarah Riyadhus Shalihin karya Syaikh Muhammad Al-Utsaimin disebutkan:

وفِي رِوَايَةٍ لَهُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ آخِرُ قَوْلِ إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السلام حين ألقي في النَّارِ: حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ

“Ibnu Abbas r.a. berkata, “Kalimat terakhir yang diucapkan Nabi Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah, ‘Hasbunallahu wa ni’mal wakil.’ (cukuplah Allah menjadi penolong bagiku, Allah adalah sebaik-baik pelindung).”

Doa yang dilafalkan Nabi Ibrahim tersebut juga terdapat dalam QS Ali Imran: 173:

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

“(Yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”.

Demikian kisah Nabi Ibrahim dibakar hidup-hidup, namun selamat.

Video Taman Tematik Nabi di Kawasan Masjid Raya Al Jabbar

 

Posted in Kajian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *