Wagub Jabar: Masjid Raya Al Jabbar Bukan Masjid Dhirar

Masjid Raya Al Jabbar Bandung

Masjid Raya Al-Jabbar bukan masjid dhiror yang dibangun untuk memecah-belah umat. Kegiatan seperti ceramah di masjid ini tidak diizinkan jika memecah-belah umat.

Demikian dikemukakan Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, menanggapi adanya rencana sebuah ceramah atau pengajian di Masjid Raya Al Jabbar bersama penceramah yang dinilai kontroversial.

“Saya tidak rela, karena masjid itu bukan masjid dhiror,” kata Uu yang juga menjabat Wakil Kedua DKM Masjid Raya Al Jabbar.

Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Masjid Al-Jabbar adalah masjid milik seluruh umat Islam. Hal itu bukan karena masjid tersebut dibangun APBD, tapi memang kepunyaan umat.

“Oleh karena itu, silakan mempergunakan sepanjang untuk kemaslahatan ummat. Kemaslahatan bangsa, negara. Artinya, untuk membangun kesadaran dan ketakwaan, rasa nasionalisme, kebangsaan silakan. Toh agama juga seperti itu,” ujar Uu kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (13/3/2023).

Uu menilai, sepanjang tidak membawa kemudharatan dan tidak bertentangan dengan dasar negara serta tidak membuat perpecahan, pihaknya memperbolehkan Masjid Al Jabbar digunakan.

“Kalau tak membuat perpecahan, sah-sah saja tidak masalah (Masjid Al Jabbar, digunakan red),” katanya.

Tetapi, kata dia, kalau pun menganggap ormas Islam tapi memecah belah ummat ia tak rela.

“Sekali pun mengaku sebagai ormas Islam, umat Islam kalau ceramah hanya untuk memecah belah ummat. Saya tidak rela, karena masjid itu bukan masjid dhiror. Dibuat hanya untuk memecah belah ummat. Al-Jabbar bukan masjid dhiror,” paparnya.

Jadi, kata dia, kalau orang berceramah ujung-ujungnya menjadikan polemik, maka ia harap tidak boleh dipakai oleh siapa pun.

“Sepanjang ceramah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, sah digunakan,” katanya.

Sebagai Wakil Ketua DKM, kata dia, ia memiliki kewenangan. “Kita ditutup sampai bulan puasa bukan menutup beliau ingin ceramah. Kalau sudah selesai pasti dibuka, museum Pak Gub yang menentukan,” kata Uu dikutip Republika.

Apa Itu Masjid Dhirar?

Masjid Dhirar adalah sebutan bagi sebuah masjid yang dibangun pada masa Nabi Muhammad Saw. Masjid ini dibagun dan dikuasai oleh kaum munafik pimpinan seorang pendeta bernama Abu ‘Amir al-Rahib.

Masjid ad-dibangun tidak jauh dari Masjid Quba. Setiap masjid yang didirikan dengan tujuan untuk menimpakan madharat kepada kaum muslimin dan menyakiti mereka disebut Masjid Dhirar.

Sejarah Masjid Dhirar yang kemudian dihancurkan Rasulullah Saw bersama para sahabat ini tercantum dalam Al-Qur’an.

“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.” (QS At-Taubah:107). (Mel/MRAJ)

Posted in Berita, Info Al Jabbar and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *